Wednesday, October 8, 2014

Hidup di Jakarta ...

Kali ini aku ingin bercerita bagaimana kehidupanku setelah bekerja. Menjalani babak baru dalam hidup pasti tidaklah mudah. Layaknya waktu pertama masuk SMA atau masuk Kuliah dulu, pertama masuk kerja pula aku membutuhkan banyak adaptasi mulai dari lingkungan, orang sekitar, dan suasana. Mungkin saat aku menulis cerita ini sambil menikmati kriuknya keripik pisang, aku sudah bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan yang sekarang ini. Well, aku tidak akan menceritakan bagaimana kondisi tempat baruku secara detail (Jakarta). Namun, aku betah me njalani hidup di sini.

Sudah hampir 2 tahun lamanya aku tinggal disini. Masih ingat sekali pengalaman pertama kali datang ke kota ini dengan membawa harapan yang besar untuk bisa mandiri di kota yang penuh kompetisi ini. Belum memiliki tempat tinggal memaksa aku untuk mencari teman atau kenalan yang bisa membagikan tempat bernaung sementara sambil mencari-cari tempat tinggal yang cukup. Berstatus karyawan baru yang belum memiliki uang simpanan akhirnya menjadi alasan bagiku menempati kos yang sangat sempit berharga 250ribu perbulan. Sebenarnya itu bukan tempat yang layak. Bayangkan hanya berukurn 2x1,5 meter!. Hanya ada sebuah kasur dan lemari plastic di kos pertamaku.

Pada tanggal 27 Desember 2012 itulah saat dimana uang gaji pertama masuk ke dalam rekeningku. Bahagia tak terkira. Sayang aku sudah tidak memiliki arsip slip gaji pertama untuk aku bingkai. Mungkin tidak perlu aku sebutkan nominalnya tetapi sampai saat ini aku masih tidak percaya aku bisa bertahan hidup di Jakarta dengan simpanan uang sebesar gaji pertamaku. Hebat!
Pekerjaanku sebenarnya tidak terlalu berat, ngantor cuma duduk dan menghadap monitor. Susahnya kalau sedang mendapat project yang mepet deadline jadi harus butuh extra time untuk menyelesaikannya.

Hanya berjangka waktu sebulan aku tinggal di kosan pertama, akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke kos lain yang lebih lega. Dan akhirnya aku mendapatkan kos yang lumayan lega tetapi lokasinya di pinggir jalan tol. Suara deru kendaraan yang kencang sering membuat tidurku tidak nyenyak. Tetapi aku mencoba bertahan.

Hasil kerjaku selama kurang lebih dua bulan membuatku bisa membeli sebuah TV. Dan aku masih heran bagaimana mungkin dengan gaji sekecil itu aku bisa hidup bahkan bisa membeli TV yang pada saat aku kuliah orangtuaku baru bisa mendapatkannya.

4 bulan kemudian, tak sengaja aku berjalan waktu pulang bersama temanku. Di tengah perjalanan kutemui ada sebuah kontrakan kamar di sebuah gang padat penduduk dengan sebuah kertas yang tertempel di dindingnya bertuliskan “ada kontrakan kosong, hubungi : 08xxxx”. Sepertinya aku tertarik dengan kontrakan itu. Singkat cerita aku memutuskan untuk menempati kontrakan ini. Dan sampai sekarang aku masih menempati kontrakan ini. Luas dan tidak bising. Berarti selama aku di Jakarta sudah 3 kali aku enempati kos yang berbeda. Dan semoga bisa segera punya rumah sendiri setelah ini.
»»  Baca selengkapnya...

Wednesday, October 30, 2013

First Moment

Kali ini aku akan bercerita mengenai kehidupanku setelah lulus sarjana kuliah di UNDIP Semarang. Enaknya aku mulai aja setelah habis wisuda. aku masih ingat waktu wisuda ada 6 orang satu angkatanku yang berhasil menempuh masa pendidikan selama 4 tahun di kampus dan mendapat gelar baru (Alhamdulillah memperpanjang nama). Gelar yang aku dapat adalah Sarjana Sains. Oktober tanggal 22 tahun 2012 adalah masa dimana aku bisa membahagiakan kedua orang tuaku bahkan mungkin membanggakan mereka dengan menjadi salah satu lulusan terbaik di kampusku. Berjabat tangan dengan Rektor beserta jajarannya adalah puncak dimana aku telah resmi menjadi seorang sarjana untuk bekal kehidupan selanjutnya. Waktu itu Rektor berpesan bahwa untuk mendapat kehidupan yang baik maka aku harus menjadi manusia yang baik.

Akan tetapi, perayaan wisudaku saat itu tidak sempat aku lewatkan bersama teman atau pacarku karena keluargaku yang datang waktu wisuda buru-buru mau pulang. Itu yang membuat wisudaku menjadi kurang berkesan karena sebelum wisuda sebenarnya aku berharap bisa merayakan wisuda bersama teman-teman yang lain. Mengambil foto yang banyak sebagai kenangan terakhir aku berada di kampus.

Setelah masa wisuda dan mendapatkan ijazah, aku bertekad untuk mencari pekerjaan yang semoga saja sesuai dengan bidang kuliahku dan gajinya besar. Jadi, setiap ada lowongan pekerjaan entah dari mana saja aku pasti langsung mengirim CV dan surat lamaran berharap mendapat panggilan. Sambil menjadi jobseeker waktu itu, aku mencari kesibukan dengan ikut proyek penelitian dosen. Ya lumayanlah bisa dapat uang dari aktivitas itu. Selama jadi pencari kerja, aku mengikuti beberapa acara job fair di Semarang dan Yogyakarta dan yang paling bikin capek itu waktu ikut di UGM Yogyakarta. Pokoknya gak boleh patah semangat buat dapat kerja. Dari acara tersebut aku mendapat panggilan wawancara dari perusahaan leasing alat kontraktor yang sebenarnya sangat tidak sesuai dengan bidangku namun setelah tahapan interview aku tidak lolos. Lalu ada juga panggilan dari perusahaan mobil dan itu hanya sampai psikotest. Dan lainnya tidak lolos administrasi artinya tidak ada panggilan. Ekspektasiku waktu itu adalah perusahaan minyak atau sejenisnya karena memang aku sedikit memiliki basic ilmu di bidang tersebut meskipun aku bukan berasal dari jurusan perminyakan.

Selang beberapa waktu setelah tidak berhasil mendapat pekerjaan, akhirnya dosen pembimbing saya memperkenalkan seorang profesor dari Lemigas. Beliau adalah seorang peneliti yang telah lama berkecimpung di dunia perminyakan. Perkenalan tersebut membawa saya menjadi dekat dengan beliau dan juga kami berada di proyek penelitian bersama yang pada waktu itu ada sebuah penelitian dekat dengan lingkungan kampusku dulu. Karena sudah lama kenal akhirnya aku memberanikan diri meminta surat rekomendasi dari beliau untuk mendukung CV untuk melamar pekerjaan apabila suatu saat ada lowongan. Saat ingat kejadian ini aku hanya bisa mengucapkan terima kasih buat dosen pembimbingku dulu yang memperkenalkanku kepada seorang profesor.

Memang benar keberuntungan itu mengalahkan apapun di dunia ini. Tidak lama setelah itu, ada kabar bahwa ada perubahan penyedia jasa bidang perminyakan membuka kesempatan pekerjaan untuk fresh graduate sepertiku. Dan perusahaan tersebut adalah perusahaan yang pernah menjadi tempat aku magang di situ dan berlokasi di Jakarta. Lewat email aku segera mengirim CV dan lamaran ke perusahaan tersebut. Alhamdulillah aku mendapat panggilan tes dan interview. Dengan tekad mantap dan keyakinan yang kuat akhirnya aku jabanin yang namanya ibukota, kota metropolitan yang adanya gue elo gue elo itu. Waktu itu aku datang sendiri tanpa seorangpun. Setelah masa tes dan interview adalah masa ketegangan karena aku harus menunggu pengumuman lolos atau tidak menjalani tes tersebut.

Kabar gembira akhirnya aku dapat setelah sekitar 2 minggu menunggu pengumuman. Aku lolos tes dan lanjut ke babak berikutnya yaitu medical check up. Aku yakin lolosnya aku itu pasti karena kontribusi surat rekomendasi yang dulu pernah aku minta. Aku bersyukur sekali,, Terima Kasih ya Alloh telah mengabulkan doaku.

Menjalani medical check up adalah pengalaman yang tak terlupakan. Waktu itu disuruh puasa selama 12 jam kemudian di suntik dua kali karena diambil darahnya sebanyak 2 botol, di cek kesehatan jantung, ditembaki sinar X Roentgen, dengerin tat tit tut tat tit tut untuk cek audio, lalu tes fisik. Tapi untungnya tidak sampai disuruh buka semua baju plus celana. Dan seolah-olah semuanya berjalan dengan baik aku dinyatakan sehat oleh dokter dan akhirnya aku bisa offering job dengan HRD dan bisa langsung bekerja di perusahaan tersebut. Sebagai trainee tentunya. Hari pertamaku kerja adalah tanggal 3 Desember 2013. Aku tidak akan melupakan hari itu.
»»  Baca selengkapnya...

Sinopsis Hindi Movie "BAGHBAN"


Film drama Bollywood ini menceritakan tentang pasangan suami istri yang sangat mencintai satu sama lain yaitu Raj Malhotra (Amitabh Bachchan) dan istrinya, Pooja (Hema Malini). Mereka telah menikah selama 40 tahun. Raj bekerja di sebuah bank sebagai akuntan dan telah tiba saat pensiun. Demi empat putra kandung mereka dan juga seorang putra angkat, Raj membanting tulang untuk membiayai mereka hingga bisa sukses dan mandiri.

Raj berharap setelah pensiun, ia dan Pooja bisa menumpang hidup pada salah satu putranya. Namun empat putra kandung mereka dan juga para istri mereka justru enggan dan merasa orangtua mereka akan menjadi beban mereka setelah tahu Raj tidak punya uang banyak seperti dikira semula. Dengan licik mereka sengaja menyodorkan rencana bahwa Raj akan tinggal di rumah putra tertua, Ajay (Aman Verma) sedangkan Pooja tinggal di rumah putra kedua, Sanjay (Samir Soni).

Setelah enam bulan, Raj akan pindah ke rumah Rohit (Saahil Chadha) dan Pooja pindah ke rumah Karan (Nasir Khan). Raj sangat kecewa mendapat perlakuan seperti itu karena ia harus berpisah dengan Pooja yang dicintainya. Atas bujukan Pooja, akhirnya Raj mau menuruti rencana keempat putra mereka yang tidak tahu diri itu. Ternyata setelah tinggal dengan Ajay dan Sanjay, Raj dan Pooja benar-benar menderita karena harus hidup terpisah.

Tidak hanya itu, mereka pun diperlakukan buruk oleh anak dan menantu mereka. Setelah enam bulan kemudian, Raj akan pindah ke rumah Rohit sementara Pooja pindah ke rumah Karan. Sebelum pindah, mereka yang sangat rindu satu sama lain, akan bertemu di Vijay Nagar, tempat bulan madu mereka pada 41 tahun lalu. Sementara Rohit dan Karan menunggu kedatangan mereka, Raj dan Pooja memutuskan tidak mau lagi terpisah dan mau hidup lepas dari empat putra mereka.

Pada saat itulah muncullah putra angkat mereka bernama Alok Raj (Salman Khan) yang ingin mereka hidup bersamanya dan istrinya, Arpit (Mahima Chaudhary). Raj dan Pooja sangat terharu karena Alok yang bukan darah daging mereka itu sangat menyayangi mereka. Apalagi ternyata Arpit pun sayang pada mereka dan berlaku selayaknya seorang menantu yang baik. Setelah melalui beberapa kejadian, Raj dan Pooja menjadi orang kaya. Setelah mendengar nasib baik Raj dan Pooja, empat putra kandung itu sadar akankesalahannya dan kembali pada mereka untuk minta maaf.

Akankah Raj dan Pooja akan memaafkan empat putra kandung yang telah memperlakukan buruk mereka ? Benarkah empat putra itu minta maaf dengan tulus ataukah ada alasan lain ?

DOWNLOAD FILMNYA DISINI >>>

Link Download
»»  Baca selengkapnya...

Toko Online Sebagai Bisnis Sampingan Yang Sangat Menjanjikan


Sebagai seorang karyawan apalagi yang jabatannya masih di level bawah, tentu secara ekonomi kita sering kali merasa kekurangan. Baru beberapa hari gajian namun dompet sudah kering tak ada isinya. Mungkin memang ada yang salah dengan pengaturan keuangan kita. Namun jika memang sudah lebih besar pasak daripada tiang, lalu kita harus bagaimana? Tentunya kita harus lebih berhemat lagi dan mencoba mencari penghasilan tambahan untuk menutupi kekurangan tersebut.

Salah satu cara mendapatkan penghasilan tambahan bagi seorang karyawan adalah dengan membuka toko online sebagai bisnis sampingan yang sangat menjanjikan. Toko online tidak membutuhkan modal besar sehingga anda dapat memulainya segera tanpa harus mencari investor yang dapat memberikan modal besar. Yang perlu dilakukan ketika akan memulai usaha toko online hanyalah mencoba riset pasar kira-kira produk apa yang paling banyak dicari, mencari produsen atau supliyernya, kemudian kita membuat website untuk memajang foto serta deskripsi produk yang kita jual, dan kita sudah bisa untuk jualan.

Ketika menekuni usaha sampingan toko online, pada dasarnya inti dari toko online adalah pada penampilan atau penyajian produk serta konten yang ada di website kita. Dalam hal ini kita dapat melihat-lihat toko online yang besar sebagai referensi dalam membangun toko online yang akan kita buat. Apabila kita bukan ahli desain web atau yang pintar membuat web maka kita bisa meminta jasa pembuat web yang sekarang mulai banyak menawarkan jasanya. Untuk urusan konten lebih baik kita sendiri yang menangani. Kita mencoba menulis artikel atau deskripsi produk setelah pulang kerja atau pada hari libur. Ini untuk memastikan bahwa isi dari toko online kita benar-benar original sehingga memiliki nilai lebih dibanding toko online yang lain.

Untuk pengoperasionalannya membuka bisnis sampingan toko online juga sangat sederhana, kita tidak perlu membutuhkan banyak karyawan sehingga dapat meminimalisir biaya operasional sehingga margin keuntunganpun bisa semakin tinggi. Dan karena kita sehari-hari bekerja sebagai karyawan di perusahaan orang, maka kegiatan operasional selama kita bekerja sebaiknya dikelola oleh orang lain yang punya waktu lebih. Jika kita seorang suami alangkah baiknya jika operasional sehari-hari toko online kita dikelola oleh istri dan sedikit karyawan. Karena selain mengurangi biaya gaji, pengelolaan oleh istri juga bisa lebih dipercaya.Meskipun jalannya operasional toko online dikelola oleh istri dan karyawan, kita juga tidak boleh lepas tangan dan tidak ikut mengurusi. Kita harus tetap mengurusi setelah pulang kerja atau hari libur. Ini karena untuk tetap memastikan toko online kita masih berjalan sesuai rencana kita atau tidak. Kita juga masih harus turun tangan langsung menangani masalah pemasaran, karena pemasaran akan semakin maksimal jika kita pemilik usaha yang menawarkan. Selain itu feedback dari pelanggan maupun hubungan dengan produsen atau distributor juga harus kita ketahui sebagai bekal perbaikan dan pengembangan toko online kita.

Apabila kita dapat menjaga manajemen yang benar, peluang untuk menjadi sebuah toko online yang besar di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Karena Indonesia merupakan pengguna internet terbesar di dunia, dan ke depannya tren belanja juga akan bergeser dari yang belanja langsung di pasar menjadi belanja online di internet. Oleh karena itu segeralah bangun brand toko online kita dan janganlah tunggu semakin banyaknya pesaing untuk memulai sebuah bisnis



»»  Baca selengkapnya...

Saturday, April 20, 2013

Hikmah keSIALan

Dear my blog, its so long time i didnt meet you

Tiba2 aku ingin cerita sesuatu yang sebenarnya sudah lama aku alami dan ini kisah yang bagus.

Suatu sore yang mendung, aku sedang perjalanan pulang ke kos dari suatu hal yang aku urus. Ceritanya dimulai saat aku sudah hampir sampai di kos. Kebetulan itu aku pakai motor. ngeeeeng... ,,,
Sesaat, aku merasa ada yang tidak beres tapi langsung menduga kalau ban motorku bocor. Aku lihat ternyata dugaanku benar dimana ban depan motor beneran bocor. Sambil tetap jalan secara pelan-pelan aku masih menaiki motor mencari tempat tambal ban. Dalam hati, aku berpikir untuk mengganti ban bocorku saja daripada menambalnya mengingat kondisi ban yang sudah tidak layak lagi..

Keputusanku sudah bulat untuk mengganti ban tersebut. Kemudian aku arahkan tujuanku ke ATM, ambil uang untuk mengganti ban. Ganti ban pasti butuh uang yang lumayan, pikirku. Sesampainya di paarkiran ATM, aku lepas helm dan langsung masuk ke ATM. Tidak perlu lihat kaca spion benerin rambut sama make up dulu (hahaha,, emangnya cewek) :p. di depan mesin ATM aku membuka dompet, tapi sial kartu ATM aku ga ada di dompet. Sempat bingung waktu itu, kemudian aku ingat2 dimana kartu ATM aku tinggalkan. Dan akhirnya aku ingat kartu ATM masih berada di kantong baju tapi bajunya lagi gak aku pakai dan posisinya ada di kos.

Kemudian karena jarak tambal ban lebih dekat daripada kos, aku memilih untuk langsung ke tempat tambal ban walaupun aku cuma membawa uang 20000 rupiah. Aku memilih langsung ke tambal ban dengan pertimbangan hari sudah sore takut tukang tambal ban sudah tutup. Masalah uang kurang, pikirku bisa nanti nelpon pacar atau temen. jadi agak nyantai. Sesampainya di tempat tambal ban terjadi dialog antara aku dan si tukang. Inti dari dialog itu adalah tanya harga ban, dan semua tentang tambal ban. Sesudah tahu kalau harga ganti ban 70000, aku langsung meng-iya-kan si tukang untuk mengganti ban. Tahu aku gak bawa cukup uang akhirnya aku nelpon pacar berkali-kali tapi gak diangkat. Nelpon temen kos juga gak diangkat. Dari sejak itu aku mulai resah dan gelisah "Ini nanti bayarnya gimana ??". Kemudian dengan masih mencoba nelpon seseorang yang mungkin aja mau bantu, akhirnya terhubung sama temen kos. Langsung aku minta dijemput olehnya. Aku sebutin posisi dimana dan berharap temen kos datang dengan cepat. Setelah aku menelepon, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya... Byuuurrrr,,, dan saat itu dapat SMS kalau temenku gak bisa jemput karena hujan. Akupun semakin resah,,,,

Akhirnya si tukang menyelesaikan tugas mengganti ban-ku. kemudian dengan malu-malu, aku bilang sejujurnya kalau saat itu aku gak bawa uang. Aku minta ijin untuk mengambil uang dulu di kos. Waktu itu hujan sudah agak reda. Si tukang pun dengan ramah memperbolehkan. Waktu aku pergi, tas dan helm aku tinggal di tempat tambal. Sesampai di kos, tersadar kalau kunci kos berada di dalam tas.

Pastinya aku gak bisa masuk ke dalam kos untuk mengambil sesuatu yang aku sangat butuhkan. Untung di kos masih ada temen yang kemudian dengan malu-malu lagi karena kepepet aku minta pinjamin uang dulu ke dia dan nanti aku kembalikan secepatnya. Meskipun temanku memberikan uang pinjaman tersebut aku masih berpikir mengapa peristiwa ini yang telah aku alami seperti suatu kesialan yang beruntun dan aku yang mengalaminya. Sejenak aku berpikir, apakah ada yang salah pada diriku atau apakah aku telah melakukan kesalahan.

Cepat-cepat aku kembali menuju tukang ojek di sana membayar jasanya dan mengambil tas serta helmku. Alasan aku meninggalkan helm dan tas adalah buat jaminan nanntinya agar aku kembali lagi untuk membayar , yang padahal tidak diminta oleh si tukang tambal ban.

Namun hikmah yang dapat saya ambil dari peristiwa ini adalah bahwa suatu saat seseorang mendapat peristiwa yang membuatnya merasa sial belum tentu itu suatu hal yang buruk, karena tersembunyi sesuatu yang sangat indah bila dilihat dari sisi atau perspektif yang lain. Bagi saya misalnya, peristiwa ini jika dilihat untuk masa yang akan datang, saya malah bersyukur mendapat kejadian ini. Entah mengapa kebetulan besok hari saya harus pergi ke luar kota dan akan menggunakan sepeda motor untuk menuju kesana. Bayangkan apabila ban motor belum diganti,? mungkin saja ban saya bocor di tengah jalan. Bagus bila bocor di daerah yang ramai dan banyak jasa penambal ban. Hal lain pasti akan menjadi sangat sulit jika terjadi di daerah sepi dekat hutan misalnya yang gak ada tukang tambal ban dan aku sendirian?
Sungguh membuat saya mengerti hikmah dari suatu kejadian ini. Kemudian apabila saya tidak menambal ban saat itu, pasti saya masih merasa tenang dan tidak terburu-buru untuk mencari ATM dan mengambil uang. ALhasil kartu ATM masih tertinggal di kantong baju dan bisa saja tidak terbawa saat saya pergi.
Jadi intinya, saat kita mendapatkan suatu musibah, kita hanya perlu menghadapinya dan berpikiran positif akan kejadian yang akan datang setelah kita melalui musibah tersebut.
»»  Baca selengkapnya...

Friday, June 29, 2012

Perbedaan Orang Sukses (SAYA) dengan Orang Gagal

ORANG SUKSES berfikir dulu baru bertindak, ORANG GAGAL bertindak dulu baru berfikir.

ORANG SUKSES berkata saya bisa, ORANG GAGAL berkata saya tidak bisa.
ORANG SUKSES tidak pernah mengeluh, ORANG GAGAL menganggap orang lain sebagai penyebab kegagalannya.

ORANG SUKSES berkata apa yang dapat saya berikan kepada mereka, ORANG GAGAL berkata apa yang mereka berika untuk saya.

ORANG SUKSES tahu diri dan tidak selalu sama dengan orang lain, ORANG GAGAL selalu membandingkan diri dengan orang lain.

ORANG SUKSES menghadapi masalah sebagai tantangan, ORANG GAGAL menghadapi masalah sebagai beban.

ORANG SUKSES berpandangan luas, ORANG GAGAL berpandangan sempit.

ORANG SUKSES bersikap positif, ORANG GAGAL bersikap negative.

ORANG SUKSES menyeleseikan masalah, ORANG GAGAL membuat masalah.

ORANG SUKSES hidup mandiri, ORANG GAGAL bergantung pada orang lain.
ORANG SUKSES berfikir “bagaimana besok”, ORANG GAGAL berfikir
“besok bagaimana”.

ORANG SUKSES punya kebiasaan “memulai dulu baru disempurnakan, ORANG GAGAL punya kebiasaan “menunggu sempurna baru memulai”,

ORANG SUKSES memulai tanpa menunggu “bisa dulu baru memulai”, ORANG GAGAL “menunggu bisa baru memulai”.

ORANG SUKSES mampu menciptakan jabatan, ORANG GAGAL takut kehilangan jabatan.


Pengendalian Diri

Mereka yang kerap kali mengalami kegagalan bisa dipastikan memiliki kebiasan buruk saat bereaksi terhadap tekanan. Sering terlihat bermuka masam dan marah-marah. Sedangkan orang-orang yang sering meraih sukses akan tetap tegar saat menghadapi tekanan, selalu bersikap tenang karena kepercayaan dirinya yang tinggi. Dan dipastikan bisa menjadi tempat bergantung saat situasi krisis makin memuncak.

Lapang Hati

Para pecundang sering kali lebih memilih sikap membela diri terhadap kegagalan dan kritik. Cenderung menyangkal, menutupi, bahkan melemparkan kesalahan kepada orang lain. Sedangkan para bintang kinerja lebih memilih bersikap bertanggung-jawab dan mengakui kesalahan serta kegagalan mereka sendiri. Lalu mereka mengambil tindakan yang lebih bijaksana untuk memperbaiki kesalahan dan terus maju tanpa dibebani kegagalan yang sudah dilalui.


Dapat Dipercaya

Orang-orang gagal biasanya terlihat begitu ambisius, bersikap berlebihan untuk maju hingga cenderung mengorbankan orang lain. Lain halnya dengan orang-orang sukses. Mereka memiliki integritas tinggi, sangat peduli terhadap orang-orang yang menjadi tanggung-jawabnya, terhadap sesamanya, terlebih terhadap tugas-tugasnya. Mereka selalu berusaha mengedepankan kepentingan tersebut dari pada keinginan untuk menonjolkan diri. Bagi mereka, sukses hanyalah efek sampingan. Bukan sebagai tujuan.


Kepedulian Pada Orang Lain

Para pecundang tidak mempunyai empati dan kepekaan, karena itu sering tampak kasar, angkuh, dan bila perlu akan menekan orang-orang yang ada dibawahnya. Seandainya pada suatu waktu mereka tampak bersikap manis, itu tidak lebih hanya kepura-puraan belaka yang tentu saja dengan tujuan tertentu dibalik sikap manisnya itu. Sebaliknya orang-orang sukses lebih memiliki sifat empatik, lebih peka, dan lebih tulus dalam berhubungan dengan siapapun. Baik kepada orang-orang yang berada dalam kepentingannya ataupun yang bukan.


Membangun Hubungan dan Mengatasi Perbedaan

Ketidak-pekaan dan sikap manipulatif pada kelompok pecundang sudah mengisyaratkan bahwa mereka telah gagal membangun jaringan kerja sama yang kuat dan hubungan yang saling menguntungkan. Sebaliknya para bintang kinerja lebih bisa menghayati perbedaan sehingga mampu untuk bekerja-sama dengan siapapun.

»»  Baca selengkapnya...

Saturday, June 9, 2012

Ilusi

Ada sesuatu yang menarik dengan bagian tubuh kita yang bagi saya sangat berharga, yaitu mata.
Sebagai indera penglihatan, semua objek di dunia ini dapat dilihat dengan bentuk dan warna yang beragam. Jutaan jenis warna dapat dibedakan oleh mata kita.

Mata sebagai alat optik yang didesain oleh Sang Maha Pencipta memiliki keajaiban yang luar biasa. bagian mata yang bersifat hidup memiliki fungsi dan kerjanya hingga suatu objek dapat kita lihat dengan serangkaian proses yang banyak, rumit, detail, namun dalam waktu yang sangat singkat. A M A Z I N G. Saat memejamkan mata saja kita sudah dapat melihat kembali tanpa menunggu proses loading. Sungguh sangat beruntung bagi kita yang memiliki kedua mata normal.

Namun beberapa ilusi optik pada suatu gambar dapat menipu mata kita. Cintohnya gambar di bawah ini .






Sekilas gambar tersebut memiliki dimensi 3D, dan mata kita menafsirkan gambar yang tidak rata, namun pada aslinya gambar tersebut hanya 2D. mengesankan bukan..

Satu lagi, keajaiban mata dalam menemukan gambar dalam Stereogram.
Adakah yang sudah mendengar apa stereogram itu? ilusi optikal dari depth/kedalaman yang diciptakan dari gambar 2 dimensi.
Kalo yang satu ini, menurutku susah untuk ditafsirkan. Jadi dalam jenis gambar ini, ada gambar tersembunyi yang isa kita lihat dengan "menjulingkan mata".. Butuh latihan untuk bisa melihatnya.... Saat saya posting artikel ini, kemampuan saya dalam melihat gambar di dalam stereogram belum mahir. hehehehe.. Coba deh pembaca yang melihat sendiri ada gambar apa di dalam gambar stereogram ini ...



Semoga bermanfaat

»»  Baca selengkapnya...